Sabtu, 21 Februari 2015



Anggrek dan cita-citanya
            Anggrek adalah seorang anak kecil seperti pada umumnya. Lugu, pintar, aktif. Disaat dia masih kecil dia mempunyai cita-cita sebagai seorang dokter. Dia bercita-cita sebagai dokter karena ia ingin dapat membatu menyelamatkan orang-orang yang sakit. Dia berkeinginan untuk dapat memiliki sebuah klinik sendiri supaya orang yang sakit karena tidak memiliki biaya pengobatan dapat ia tolong dengan biaya gratis dan dapat terselamatkan, terutama anak-anak kecil. Sehingga bangsa Indonesia ini tidak kehilangan generasi penerusnya.
            Namun sayang sekali kawan,, keinginan mulia anggrek tersebut terhenti ditengah jalan karena seiring berjalannya waktu dan semakin bertambah dewasanya anggrek akhirnya ia menyadari bahwa cita-citanya tersebut terlalu tinggi jika melihat kondisi keluarganya yang tidak mungkin dapat menyekolahkannya di kedokteran dengan biaya yang tidak sedikit. Tetapi bukan berarti dengan putusnya cita-cita untuk menjadi seorang dokter lalu kemudian dia tidak mempunyai cita-cita lagi.
            Setelah ia tidak ingin menjadi seorang dokter, iad berbelok arah untuk dapat menjadi seorang guru / dosen. Anggrek ingin dapat mencerdaskan generasi bangsa Indonesia agar menjadi anak yang pandai dan cerdas sehingga dapat menjadi negara yang maju dan mensejahterakan masyarakat.
            Disisi lain untuk dapat mewujudkan cita-citanya tersebut anggrek butuh perjuangan yang sangat keras dilaluinya. Dia harus rajin belajar, berdoa dan bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Tuhan kepadanya.
            Jadi kawan mari berusahalah dengan sungguh-sungguh mulai hari ini, untuk mendapatkan cita-cita kalian.
METAMORFOSIS SISWA MENJADI SEORANG MAHASISWA

                Hai kawan… ada yang tau gak dengan seorang mahasiswa yang sekarang menjadi seorang mahasiswa di unesa?? Kalau belum tau kalian bisa sebut saja namanya “Anggrek”. Mari simak baik-baik ceritanya.
                Anggrek adalah seorang siswa di SMA Negeri 18 Surabaya. Di SMA bisa dikatakan dia bukan sosok yang pintar ataupun cerdas dibandingkan teman-temannya. Namun meskipun demikian dia bukan seorang yang gampang berputus asa, dia mempunyai harapan yang tinggi untuk dapat memperoleh pendidikan setinggi mungkin di perguruan tinggi yang diinginkannya sama seperti teman-temannya.
                Hari dimana pendaftaran SNMPTN yang telah dinanti-nanti oleh seluruh murid kelas 3 telah tiba. Semua murid mendaftarkan dirinya pada perguruan tinggi yang diinginkan, lalu bagaimana dengan si Anggrek? Dia mendaftarkan dirinya diperguruan tinggi mana? Sabar kawan… ini ceritanya baru akan ku lanjutkan. Ketika teman-temannya ribut untuk mempersiapkan masuk di perguruan tinggi masing-masing anggrek hanya dia dan asyik membaca-baca buku, main ke UKS. Mengapa demikian? Dia seperti itu karena dia bingung memikirkan akan melanjutkan kuliah dimana karena dia pesimis akan diterima di perguruan tinggi yang sangat dia dambahkan, lalu pada 2 hari terakhir sebelum pendaftaran ditutup anggrek mendapatkan telpon dari pamannya untuk bertanya apakah sudah mendaftar atau belum?? Setelah mendapat telpon tersebut anggrek baru memutuskan untuk mendaftarkan dirinya pula dan menunggu hasil pengumuman dengan perasaan harap-harap cemas.
                Hari demi hari dilalu anggrek dengan perasaan pesimis, berbeda dengan teman-temannya. Seluruh teman anggrek sangat optimis akan dapat diterima diperguruan tinggi yang diinginkannya.
                Hari pengumuman itu telah tiba, namun anggrek lupa jika saat itu pengumuman telah dapat dilihat. Dia mala pergi jalan-jalan bersama teman rumahnya. Ketika dijalan dia mendapatkan telpon dari pamannya yang ingin menanyakan bagaimana hasil pengumumannya. Perhatian sekali yaaaa kawan paman si anggrek ini,, kalah tuh kekasihnya. Hehe :D setelah telpon di tutup handphone anggrek berdering lagi, namun kali ini bukan telepon dari paman tetapi dari Evi sepupu anggrek yang memberikan kabar bahwa anggrek diterima di Pendidikan Administrasi Perkantoran-Unesa yang dipilihnya sebagai pilihan pertama. Anggrek bersyukur sekali pada Tuhan dan dengan segera ia bergegas pulang untuk segera membagikan berita bahagia itu pada orang tuanya.
                Untuk menjadi seorang mahasiswa haruslah lebih mandiri, kreatif, inovatif, lebih dewasa dan dapat memikirkan segala sesuatu dengan pikiran yang matang. Namun untuk menjadi seperti itu bukanlah hal yang mudah untuk dapat dilakukan dalam waktu sekejap, tetapi anggrek selalu percaya semua akan dapat tercapai dengan adanya niat, semangat  dan kesabaran. Sama halnya dengan metamorphosis seekor ulat untuk dapat menjadikan sebuah kupu-kupu yang indah harus juga sengan sebuah perjuangan yang tidak mudah. Semangaatt!!!